Oleh :
Azry Ayu Nabillah
Dedeh Erawati
Dimas Surya Atmaja
PROGRAM STUDI (S2) PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
1. Sejarah
Perkembangan TIK dalam Pembelajaran
TIK yang merupakan
singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi ini begitu pesat
perkembangannya dari hampir 2 dekade yang lalu hingga kini. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal
yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat yang satu ke lainnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Hal ini dimulai sejak awal
tahun 1990an, kehidupan sosial masyarakat di berbagai belahan dunia mulai
berubah. Hal ini ditandai dengan hadirnya era teknologi informasi dan
komunikasi dimana masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan dengan cepat dan
lengkap. Pola kehidupan masyarakat yang semula berbasis industri perlahan
berubah menjadi masyarakat yang berbasis pengetahuan. Dengan perubahan pada
pola kehidupan masyarakat ini, maka dikenallah istilah masyarakat yang
terinformasi (information society).
Maksud dari Information
Society adalah masyarakat yang memiliki akses informasi secara luas dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah berkembang
sejak awal tahun 1990an. Istilah Information Society ini dikemukakan oleh Teddy
So dalam “The Elearning Readiness Of Teachers In Hong Kong” dalam jurnal ilmiah
yang diterbitkan oleh University of South Australia tahun 2008.
Dengan adanya TIK sejak
awal perkembangannya hingga kini, kemampuan masyarakat dalam memperoleh dan
memahami informasi serta berkomunikasi satu sama lain semakin meningkat.
Perkembangan ini juga dirasakan dalam bidang pendidikan, karena dapat
memberikan banyak harapan pada perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang
dapat menghasilkan peserta didik yang lebih baik, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat baik dalam beragama, sosial,
perekonomian, kebudayaan dan aspek lainnya.
Disamping itu, penggunaan
TIK mempengaruhi bagaimana metode pendidikan dapat berkembang ke arah yang
lebih baik di masa yang akan datang. Salah satunya adalah seperti yang
diungkapkan oleh Leslie bahwa para pengembang perangkat lunak dan pendidik
berupaya terus menerus mengembangkan sumber belajar pada semua disiplin ilmu
baik secara online yang dapat ditemukan dengan mudah di internet maupun secara
offline berupa media pembelajaran dalam bentuk CD maupun DVD.
Lebih lanjut Leslie
memaparkan tentang sejarah pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan yang relatif
singkat. Sebelum tahun 1979, komputer sudah mulai digunakan meski terbatas pada
lembaga-lembaga pendidikan tingkat tinggi seperti universitas. Kemudian, pada
tahun 1980an, komputer (personal computer / PC) mulai digunakan di
sekolah-sekolah.
Selain Leslie, Aston juga
menerangkan perkembangan TIK dalam dunia pendidikan. Menurutnya penggunaan TIK
di sekolah-sekolah berkembang pesat terutama dalam aspek kurikulum, jaringan
(network), pengembangan kemampuan guru di bidang TIK dan perbaikan perangkat
lunak.
Dalam aspek perbaikan
perangkat lunak, Aston menyatakan bahwa hingga kini para peneliti, pendidik,
dan pengembang perangkat lunak (software) secara bersama-sama membuat software
yang bisa dimanfaatkan sebagai pendukung TIK di bidang pendidikan. Pernyataan
Aston di atas juga ditegaskan oleh Harasim, bahwa sejak pertengahan tahun
1990an, semakin banyak pengembang perangkat lunak, peneliti dan pendidik mulai
mengembangkan aplikasi yang digunakan dalam bidang pendidikan seperti ;
hypertext; multimedia untuk pembelajaran dan jejaring (network) baik di dalam
dan di luar sekolah untuk membangun lingkungan belajar yang konstruktif,
sehingga meningkatkan pembelajaran.
Beberapa penjelasan
mengenai perkembangan TIK di atas merupakan sejarah penggunaan TIK sejak tahun
1980an hingga akhir 1990an serta aspek-aspek yang dikembangkan dalam
pemanfaatan TIK di bidang pendidikan. Diantaranya adalah penyesuaian kurikulum,
menghubungkan perangkat komputer dengan jaringan (network), pengembangan
keterampilan guru dalam memanfaatkan TIK di kelas, serta pengembangan
multimedia dan perangkat lunak guna mendukung proses pembelajaran.Lebih lengkap
erlihat pada fase berikut :
1. Fase
pertama (akhir 1970an – awal 1980an) adalah fase programming, drill and
practice. Fase ini ditandai dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang
menyajikan latihan-latihan praktis dan singkat, khususnya untuk mata pelajaran
matematika dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya dapat menstimulasi memori
jangka pendek.
2.
Fase kedua (akhir 1980an – awal 1990an) adalah fase komputer based training
(CBT) with multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase
ini adalah era keemasan CD-ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan
komputer multimedia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses
pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi,
dan video. Sebagian bisa belajar dengan baik apabila mempergunakan indra
penglihatan, seperti menonton film/animasi, sebagian lainnya mungkin lebih baik
apabila mendengarkan atau membaca.
3.
Fase ketiga (awal 1990an) adalah fase Internet-based training (IBT) latihan
berbasis internet. Pada fase ini, internet digunakan sebagai media
pembelajaran. Hanya saja, pada saat itu, masih terbatas pada penyajian teks dan
gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas ujicoba, sehingga
dirasakan pemanfaatannya belum maksimal untuk dapat menfasilitasi pembelajaran.
4.
Fase keempat (akhir 1990an – awal 2000an) adalah fase e-learning yang
merupakan fase kematangan pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web
yang menawarkan e-learning semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus
dalam bentuk e-learning maupun paket LMS (learning management system).
Konsep pedagogik yang mendasari adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi
sosial antara siswa dan siswa dan antara siswa dan guru. Dengan perangkat lunak
LMS, siswa dapat bertanya kepada temannya atau kepada guru apabila dia tidak
memahami materi yang telah dibacanya.
5.
Fase kelima (akhir 2000) adalah fase social software + free and open content.
Fase ini ditandai dengan banyak bermunculannya perangkat lunak pembelajaran dan
konten pembelajaran gratis yang mudah diakses baik oleh guru maupun siswa, yang
selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan. Konsep
pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori kontstruktivis sosial. Dalam
konteks ini, pembelajaran melalui komputer terjadi tidak hanya menerima materi
dari internet saja misalnya, tapi dimungkinkan dengan membagi gagasan dan
pendapat.
Sumber Rujukan:
http://cloud
.papua.go.id/khasanah/perkembangantik/Pages/Pengertian-Dan-Sejarah-Teknologi-Informasi-komunikasi-%28TIK%29.aspx
No comments:
Post a Comment