Tuesday, February 17, 2015

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TIK

Oleh :
Azry Ayu Nabillah
Dedeh Erawati
Dimas Surya Atmaja


PROGRAM STUDI (S2) PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015

1.    Sejarah Perkembangan TIK dalam Pembelajaran
TIK yang merupakan singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi ini begitu pesat perkembangannya dari hampir 2 dekade yang lalu hingga kini. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Hal ini dimulai sejak awal tahun 1990an, kehidupan sosial masyarakat di berbagai belahan dunia mulai berubah. Hal ini ditandai dengan hadirnya era teknologi informasi dan komunikasi dimana masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan dengan cepat dan lengkap. Pola kehidupan masyarakat yang semula berbasis industri perlahan berubah menjadi masyarakat yang berbasis pengetahuan. Dengan perubahan pada pola kehidupan masyarakat ini, maka dikenallah istilah masyarakat yang terinformasi (information society).
Maksud dari Information Society adalah masyarakat yang memiliki akses informasi secara luas dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah berkembang sejak awal tahun 1990an. Istilah Information Society ini dikemukakan oleh Teddy So dalam “The Elearning Readiness Of Teachers In Hong Kong” dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh University of South Australia tahun 2008.
Dengan adanya TIK sejak awal perkembangannya hingga kini, kemampuan masyarakat dalam memperoleh dan memahami informasi serta berkomunikasi satu sama lain semakin meningkat. Perkembangan ini juga dirasakan dalam bidang pendidikan, karena dapat memberikan banyak harapan pada perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang dapat menghasilkan peserta didik yang lebih baik, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat baik dalam beragama, sosial, perekonomian, kebudayaan dan aspek lainnya.
Disamping itu, penggunaan TIK mempengaruhi bagaimana metode pendidikan dapat berkembang ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Salah satunya adalah seperti yang diungkapkan oleh Leslie bahwa para pengembang perangkat lunak dan pendidik berupaya terus menerus mengembangkan sumber belajar pada semua disiplin ilmu baik secara online yang dapat ditemukan dengan mudah di internet maupun secara offline berupa media pembelajaran dalam bentuk CD maupun DVD.
Lebih lanjut Leslie memaparkan tentang sejarah pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan yang relatif singkat. Sebelum tahun 1979, komputer sudah mulai digunakan meski terbatas pada lembaga-lembaga pendidikan tingkat tinggi seperti universitas. Kemudian, pada tahun 1980an, komputer (personal computer / PC) mulai digunakan di sekolah-sekolah.
Selain Leslie, Aston juga menerangkan perkembangan TIK dalam dunia pendidikan. Menurutnya penggunaan TIK di sekolah-sekolah berkembang pesat terutama dalam aspek kurikulum, jaringan (network), pengembangan kemampuan guru di bidang TIK dan perbaikan perangkat lunak.
Dalam aspek perbaikan perangkat lunak, Aston menyatakan bahwa hingga kini para peneliti, pendidik, dan pengembang perangkat lunak (software) secara bersama-sama membuat software yang bisa dimanfaatkan sebagai pendukung TIK di bidang pendidikan. Pernyataan Aston di atas juga ditegaskan oleh Harasim, bahwa sejak pertengahan tahun 1990an, semakin banyak pengembang perangkat lunak, peneliti dan pendidik mulai mengembangkan aplikasi yang digunakan dalam bidang pendidikan seperti ; hypertext; multimedia untuk pembelajaran dan jejaring (network) baik di dalam dan di luar sekolah untuk membangun lingkungan belajar yang konstruktif, sehingga meningkatkan pembelajaran.
Beberapa penjelasan mengenai perkembangan TIK di atas merupakan sejarah penggunaan TIK sejak tahun 1980an hingga akhir 1990an serta aspek-aspek yang dikembangkan dalam pemanfaatan TIK di bidang pendidikan. Diantaranya adalah penyesuaian kurikulum, menghubungkan perangkat komputer dengan jaringan (network), pengembangan keterampilan guru dalam memanfaatkan TIK di kelas, serta pengembangan multimedia dan perangkat lunak guna mendukung proses pembelajaran.Lebih lengkap erlihat pada fase berikut :
1.    Fase pertama (akhir 1970an – awal 1980an) adalah fase programming, drill and practice. Fase ini ditandai dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang menyajikan latihan-latihan praktis dan singkat, khususnya untuk mata pelajaran matematika dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya dapat menstimulasi memori jangka pendek.
2.     Fase kedua (akhir 1980an – awal 1990an) adalah fase komputer based training (CBT) with multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini adalah era keemasan CD-ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan komputer multimedia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi, dan video. Sebagian bisa belajar dengan baik apabila mempergunakan indra penglihatan, seperti menonton film/animasi, sebagian lainnya mungkin lebih baik apabila mendengarkan atau membaca.
3.     Fase ketiga (awal 1990an) adalah fase Internet-based training (IBT) latihan berbasis internet. Pada fase ini, internet digunakan sebagai media pembelajaran. Hanya saja, pada saat itu, masih terbatas pada penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas ujicoba, sehingga dirasakan pemanfaatannya belum maksimal untuk dapat menfasilitasi pembelajaran.
4.     Fase keempat (akhir 1990an – awal 2000an) adalah fase e-learning yang merupakan fase kematangan pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-learning semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun paket LMS (learning management system). Konsep pedagogik yang mendasari adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi sosial antara siswa dan siswa dan antara siswa dan guru. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat bertanya kepada temannya atau kepada guru apabila dia tidak memahami materi yang telah dibacanya.
5.     Fase kelima (akhir 2000) adalah fase social software + free and open content. Fase ini ditandai dengan banyak bermunculannya perangkat lunak pembelajaran dan konten pembelajaran gratis yang mudah diakses baik oleh guru maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan. Konsep pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori kontstruktivis sosial. Dalam konteks ini, pembelajaran melalui komputer terjadi tidak hanya menerima materi dari internet saja misalnya, tapi dimungkinkan dengan membagi gagasan dan pendapat.

Sumber Rujukan:


http://cloud .papua.go.id/khasanah/perkembangantik/Pages/Pengertian-Dan-Sejarah-Teknologi-Informasi-komunikasi-%28TIK%29.aspx




No comments:

Post a Comment