Oleh :
Azry Ayu Nabillah
Dedeh Erawati
Dimas Surya Atmaja
PROGRAM STUDI (S2) PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015
PERANAN TIK DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
DI SEKOLAH
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan, bahwa pendidikan
dilaksanakan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di antara implikasi
penting dari pemberlakuan Undang-Undang ini adalah bahwa penyelenggaraan
pendidikan di wilayah negara Republik Indonesia harus sesuai dengan standar
yang berlaku di negara ini.
Otonomi Pendidikan akan
berpengaruh positif terhadap perkembangan sekolah sebagai lembaga pendidikan
yang berbasis kepada kebutuhan dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
sekolah dan daerah yang bersangkutan. Keragaman potensi dan sumber daya daerah
dapat menyebabkan mutu keluaran sekolah yang sangat bervariasi. Oleh karena
itu, upaya standarisasi mutu dan jaminan bahwa penyelenggaraan pendidikan
memenuhi standar mutu itu harus menjadi fokus perhatian dalam upaya memelihara
dan meningkatkan mutu pendidikan secara nasional.
Perbaikan dan pengembangan
sistem penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi
secara terus menerus terhadap kelayakan dan kinerja sekolah. Ini dilakukan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan
upaya-upaya untuk memperbaikinya. Penilaian terhadap kelayakan dan kinerja yang
dilakukan secara terus menerus dalam rangka melakukan perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah secara berkesinambungan tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan
manajemen khususnya manajemen mutu
Erat kaitannya dengan usaha
sekolah untuk terus meningkatkan mutu, Media merupakan salah satu alat yang
memungkinkan anak untuk lebih mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan
dapat mengingatnya dalam waktu yang lama
dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan
ceramah tanpa alat bantuan. Dalam perkembangan sekarang ini, TIK sudah banyak
digunakan sebagai media pembelajaran dengan tujuan agar pesan yang disampaikan
mudah dimengerti oleh peserta didik. TIK sebagai media pembelajaran digunakan
untuk menyederhanakan pesan, mengurangi verbalitas, menyamakan persepsi,
menarik perhatian siswa, menghemat waktu dll.
Tujuan khusus TIK sebagai media pembelajaran adalah:
1.
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda
2.
Menumbuhkan sikap dan keterampilan BTI
3.
Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
4.
Menjadikan belajar lebih efektif, efisien dan bermakna
5.
Membuka peluang belajar dimana dan kapan saja
6.
Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
7.
Menjadikan belajar sebagai suatu kebutuhan
Penggunaan media
pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam
menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang
dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari
tujuan media tersebut.
Ditinjau dari kesiapan
pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:
1.
media
jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam
keadaan siap pakai (media by utilization)
2.
media
rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan
tujuan pembelajaran tertentu (media by design). Media siap pakai (by
utilization) seperti: benda sebenarnya, lingkungan, nara sumber, fenomena
alam dll. Sedangkan, media yang di rancang (by design), seperti: grafis,
model, modul, paket terprogram, gambar dan foto, program audio, program video,
komputer interaktif, multimedia dan jaringan.
TIK sendiri merupakan media
pembelajaran yang bersifat by design karena untuk menggunakannya perlu
dirancang secara khusus terlebih dahulu untuk maksud dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Ada beberapa kriteria dalam
membuat media pembelajaran yaitu:
a.
kesederhanaan,
yaitu meliputi penggunaan huruf yang mudah dibaca, penggunaan slide untuk 1 konsep,
isi hanya mencakup inti materi dan penggunaan visual untuk pesan yang kompleks.
Penggunaan visual sebagai bagian dari pesan, melengkapi pesan dan sebagai
ilustrasi.
Ø
keutuhan,
yaitu merupakan keharmonisan dalam kesatuan pesan, sehingga dalam pembuatan media
pembelajaran pesan yang ingin disampaikan harus dibuat secara utuh.
Ø
Keseimbangan,
yaitu meliputi keserasian tata letak desain pesan pada bidang slide atau
transparansi.
Ø
Ketegasan
yaitu teknik memberi penekanan pada bagian tertentu yang dianggap penting.
Pendidikan jasmani
merupakan pendidikan yang melibatkan aktivitas jasmani/gerak dalam pembelajaran
sehingga penggunaan TIK sebagai media dalam pembelajaran dapat membantu guru
untuk lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran yang berhubungan dengan
gerak. Penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan jasmani bisa berupa slide
presentation, CD-Interaktif, video tutorial, film bertemakan olahraga,
multimedia, jaringan dan lain-lain.
Contoh pemanfaatan TIK sebagai media dalam pembelajaran
pendidikan jasmani yaitu:
1.
Slide presentation dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pendidikan
jasmani untuk menyampaikan materi terutama yang berhubungan dengan tujuan,
penguasaan konsep, pengertian materi yang diajarkan. Dalam slide presentantion
dapat dikombinasikan dengan gambar-gambar visual yang berhubungan dengan materi
pembelajaran agar menjadi lebih menarik dan pesan yang ingin disampaikan lebih
mudah dimengerti oleh peserta didik.
2.
Video tutorial juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Beberapa
gerakan dalam olahraga tidak bisa diajarkan bagian-perbagian karena gerakan
tersebut menjadi suatu rangkaian yang cepat. Padahal jika ingin menguasai
gerakan tersebut siswa harus mengetahui tahapan-tahapan atau prosesnya secara
perlahan. Dengan penggunaan video tutorial yang dirancang sedemikian rupa,
proses gerakan yang tidak dapat diamati secara jelas dengan demonstrasi akan
dapat diamati oleh siswa melalui gerakan “slow motion” melalui pemutaran
video tersebut.
3.
Film bertemakan olahraga. Dewasa ini banyak terdapat film-film yang bertemakan
olahraga. Pemutaran film-film olahraga dapat membantu guru menjelaskan sisi
afektif yang ingin dikembangkan dan dicapai melalui pembelajaran penjas,
seperti kerjasama, disiplin, sikap sportif, tanggungjawab, kerja keras, dan
lain-lain. Melalui pemutaran film tersebut diharapkan siswa dapat mengambil
pesan-pesan yang terkandung di dalamnya terkait sikap afeksi dalam olahraga.
Namun, dalam pemutaran film tersebut guru harus merancang sedimikian rupa,
mulai dari pemilihan film yang akan ditampilkan, menyiapkan lembar kerja siswa
untuk dikerjakan selama proses pembelajaran dll.
Ada beberapa kendala yang
dihadapi dalam penggunaan TIK sebagai media pembelajaran dalam pendidikan
jasmani, yaitu:
1. Kontrol ada di tangan pengguna dalam
hal ini guru sehingga dalam merancang dan menggunakan TIK sebagai media
pembelajaran guru harus merancang dengan teliti agar penggunaannya sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
2. Proses pembuatan media pembelajaran
memerlukan waktu yang cukup lama, namun media yang telah dibuat dapat digunakan
berkali-kali.
3. SDM yang terbatas dalam hal ini guru.
Sebagian guru pendidikan jasmani terutama di daerah-daerah kurang mampu
memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran.
4. Tidak ada sentuhan kemanusian, saat
pembelajaran berlangsung apabila menggunakan media tidak ada interaksi yang
terjadi sehingga unsur kemanusiaanya hampir tidak ada.
Terdapat 6 peranan TIK
dalam bidang pendidikan, antara lain :
a. TIK sebagai skill dan kompetensi
· Penggunaan TIK harus proporsional
maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya
dengan porsinya masing-masing.
b. TIK sebagai infratruktur pembelajaran
· Tersedianya bahan ajar dalam format
digital
· The network is the school
· Belajar dimana saja dan kapan saja
c. TIK sebagai sumber bahan belajar
· Ilmu berkembang dengan cepat
· Guru-guru hebat tersebar di seluruh
penjuru dunia
· Buku dan bahan ajar diperbaharui secara
kontinyu
· Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
· Tanpa teknologi, pembelajaran yang
up-to-date membutuhkan waktu yang lama
d. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas
pembelajaran
· Penyampaian pengetahuan
mempertimbangkan konteks dunia nyata
· Memberikan ilustrasi berbagai fenomena
ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
· Pelajar melakukan eksplorasi terhadap
pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
· Akuisisi pengetahuan berasal dari
interaksi mahasiswa dan guru
· Rasio antara pengajar dan peserta didik
sehingga menentukan proses pemberian fasilitas
e. TIK sebagai pendukung manajemen
pembelajaran
· Tiap individu memerlukan dukungan
pembelajaran tanpa henti tiap harinya
· Transaksi dan interaksi interaktif
antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang kuat
· Kualitas layanan pada pengeekan
administrasi ditingkatkan secara bertahap
· Orang merupakan sumber daya yang bernilai
f.
TIK sebagai sistem
pendukung keputusan
· Tiap individu memiliki karakter dan
bakat masing-masing dalam pembelajaran
· Guru meningkatkan kompetensinya pada
berbagai bidang ilmu
· Profil institusi pendidikan
diketahui oleh pemerintah.
Daftar Rujukan :
https://rahmatmiftah.wordpress.com/2013/02/11/tik-dalam-pendidikan-bagian-1/ (diakses pada 18 Januari 2015, pukul
19.23 WIB)
http://dwisucita.blogspot.com/2011/02/resume-perkuliahan-tik-dalam-pendidikan.html (diakses pada 18 Januari 2015, pukul
19.32 WIB)
http://chinta27.blogspot.com/ (diakses pada 18 Januari 2015, pukul
19.48 WIB)
Terima kasih sdh terbantu... :-)
ReplyDelete