Oleh :
Azry Ayu Nabillah
Dedeh Erawati
Dimas Surya Atmaja
PROGRAM STUDI (S2) PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015
PENERAPAN
TIK DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses
yang berlangsung seumur hidup yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat
yang diselenggarakan secara terbuka dan multi makna. Pembelajaran sepanjang
hayat (life long learning) berlangsung secara terbuka melalui jalur
formal, non formal, dan informal yang dapat diakses oleh peserta didik setiap
saat, tidak dapat dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu (Warsita, 2011: 3).
Pembelajaran dengan sistem terbuka atau sistem pembelajaran jarak jauh
diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program
lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multy exit system).
Teknologi pada hakikatnya adalah alat
untuk mendapatkan nilai tambah menghasilkan produk yang bermanfaat. Teknologi
telah mempengaruhi manusia dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga jika tidak
menguasai teknologi akan terlambat menguasai informasi, dan akan tertinggal
pula untuk memperoleh kesempatan untuk maju. Dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi , pendidikan dapat menjangkau seluruh
lapisan masarakat yang tinggal di berbagai tempat, di kota, desa, bahkan di
daerah terpencil atau pedalaman sekalipun, sehingga upaya pemerataan pendidikan
dapat terlaksana.
Mengingat kondisi Indonesia yang ada, baik kondisi sosial ekonomi, geografis,
kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap warganya dengan jumlah penduduk
yang banyak, SDM pendidik yang berkualitas terbatas, anggaran pendidikan yang
terbatas menjadikan pendidikan jarak jauh sulit untuk diselenggarakan. Padahal
pembelajaran jarak jauh memungkinkan masyarakat yang ada di daerah memperoleh
informasi dan pendidikan karena pembelajaran jarak jauh adalah suatu model
pembelajaran yang membebaskan pembelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh
ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain. Pada
pembelajaran jarak jauh tidak ada kontak langsung antara instruktur dengan
pembelajar. Proses pembelajaran dilakukan dengan perantaraan media pembelajaran
yang saat ini sebagian besar dalam bentuk pemanfaatan TIK yang dirancang secara
khusus.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut, yaitu
:”Bagaimanakah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh pada daerah dengan
kondisi sosial ekonomi, geografis dan SDM pengelola yang terbatas?”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi adalah
studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
ini diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan belajar pembelajar, penurunan
tingkat putus sekolah, penurunan tingkat ketidakhadiran di kelas, dan pemerataan
memperoleh kesempatan pendidikan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat dari
berbagai lapisan yang bertempat tinggal di mana pun.
Peranan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan adalah:
1.
Menggantikan
peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses.
2.
Memperkuat peran
manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses.
3.
Melakukan
restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau
proses.
B. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran dimana peserta didik tidak berada
dalam satu tempat dengan pendidik
sehingga pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan cara tatap muka, maka
penyajian materi pembelajaran kepada peserta didik dilakukan melalui media. Ini
berarti dalam proses pembelajaran tidak
terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan
pembelajar. Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media
seperti komputer, televisi, radio, telephon, internet, video dan
sebagainya.
Pembelajaran jarak jauh
merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi secara sistematik, dimana
bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar, keyakinan, dan supervise
terhadap keberhaislan siswa diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang
masing-masing mempunyai tanggungjawab tertentu. Hal ini memungkinkan dilakukan
dari jarak jauh dengan menggunakan media yang menjangkau jarak jauh (Dohmein
dalam Suparman dan Zuhairi, 2009: 8).
C. Peran TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Beberapa peran teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran jarak jauh adalah:
a. Asynchronous
discussion. Pada pembelajaran
online, para pembelajar dapat menggunakan waktu disesuaikan dengan kebutuhannya
masing-masing di dalam merefleksikan, berdiskusi dan memberikan komentarnya.
Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas diskusi dan merubah psikologi dan
sosiologi komunikasi. Selain itu dapat mengembangkan strategi yang berbeda di
dalam pemecahan masalah diantara para pembelajar.
b.
Instructor control of online conference and roles. Dengan konferensi online, pengajar dapat
mengendalikan keanggotaan setiap pembelajarnya, peran pembelajar, dan
memungkinkan memantau pelaksanaan diskusi. Beberapa kelompok dapat pula
mengembangkan online sendiri di dalam berdiskusi lebih lanjut ataupun di
dalam berdiskusi dalam melaksanakan tugas, sehingga dapat memfasilitasi suatu
team work.
c.
Questions and answer communication protocol. Pengajar dapat melontarkan pertanyaan selama diskusi
berlangsung. Pengajar dapat mengendalikan siapa yang sudah menemukan jawabannya
dengan mencegah pembelajar lainnya untuk dapat mencontek, sampai mereka sendiri
benar-benar menemukan jawabannya.
d.
Anonymity and pen name signatures. Ketika pembelajar bekerja menjadi bagian dari
diskusi yang sedang berlangsung, mereka dapat memanfaatkan pengalaman kehidupan
nyata di dunia kerjanya untuk memberikan illustrasi atas pemahaman konsep yang
diajarkan oleh pengajar. Misalnya, berupa komentar yang dapat memberikan makna
yang lebih kepada pembelajar yang sedang belajar melengkapi apa yang diajarkan
oleh pengajar. Selain itu, memungkinkan juga adanya nama samaran sehingga
seseorang mampu mengembangkan personalnya tanpa diketahui identitas sebenarnya,
dan secara ekstrim sangat berguna di dalam pembelajaran yang mengharapkan
adanya permainan peran seperti metode pembelajaran kolaboratif.
e.
Membership status lists. Pemantauan aktivitas seperti membaca dan memberikan
respon di dalam komunikasi, memungkinkan pengajar mengetahui apa yang masing-masing
pembelajar telah baca dan seberapa up-to-date setiap di dalam forum diskusi. Hal ini memungkinkan pengajar mendeteksi
apabila terjadi ada pembelajar yang tertinggal pelajarannya. Kelompok
pembelajar kolaboratif dapat mengusahakan setiap orang di dalam tim up-to-date.
Setiap pembelajar dapat dengan mudah membandingkan frekuensi dan kontribusi
relatifnya bagi pembelajar lainnya di dalam pembelajaran.
f.
Voting.
Akses yang mudah di dalam kelompok ataupun individual untuk memberikan
pendapatnya dapat pula dalam bentuk voting. Voting tidak hanya
digunakan ketika membuat keputusan, lebih kepada fungsinya untuk mengeksplor
(menggali) dan menemukan yang disepakati dan apa yang tidak disepakati atau
ketidakpastian, sehingga kelas dapat secara fokus melanjutkan diskusi.
Dimungkinkan pula pembelajar merubah pendapatnya kapan saja selama diskusi
berlangsung.
g.
Special purpose scaling methods. Metode yang berguna ini dapat menunjukkan
kesepakatan kelompok yang sesungguhnya dan meminimalkan ambiguisitas. Ada suatu
sistem yang memungkinkan setiap pembelajar pada akhir pembelajarannya
mengungkapkan apa yang mereka pikirkan paling penting dari apa yang sudah
dipelajarinya.
h.
Information overload. Hal ini dapat terjadi jika antusiasme
pembelajar di dalam diskusi sangat tinggi, dengan banyaknya pembelajar saling
memberikan komentar, sehingga terjadi kelebihan informasi. Diskusi online
memungkinkan setiap individu untuk memberikan komentar kapan saja tanpa perlu
menunggu orang lain berkomentar terlebih dahulu.
D. Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak
Jauh
Penerapan TIK pada bidang
pendidikan telah memberikan kontribusi bagi perkembangan teknologi
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai
kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet
merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi
antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan
terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif
dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan
hadirnya e-learning setiap siswa bisa mengakses materi
pembelajaran yang disediakan melalui situs. Siswa bisa berinteraksi dengan guru
atau dengan siswa lain tanpa harus harus hadir dikelas. Materi pembelajaran
online, membuat siapa saja bisa mengakses materi tersebut tanpa dibatasi oleh
jarak dan waktu.
Beberapa pola pembelajaran berdasarkan sumber belajar:
1.
Komunikasi
Dua Arah.
Komunikasi
dua arah biasanya dilakukan dengan media elektronik. Orang menyebutnya sebagai
tutorial elektronik melalui internet.
2.
Telepon
Dalam
jenis belajar jarak jauh yang meliputi pendekataan korespondensi dan tatap
muka,telepon memegang peranan penting. Di Indonesia penggunaan telepon untuk
kepentingan pengajaran masih terlalu mahal, namun dengan penerapan teknologi
komunikasi yang baru yang disebut dengan Voice Over baik percakapan
maupun data.dengan biaya sambungan telepon jarak jauh biasa.
3.
Jaringan
Televisi Kabel Dua Arah
Jaringan
televisi yang ada memungkinkan pertukaran,baik percakapan maupun data. Peserta
didik dapat meminta dan membaca informasi melalui televise, selain dari
menerima bahan ajar cetak melalui pos. TV dapat menyiarkan gambar-gambar dan
film. Masing-masing orang dapat membentuk kelompok temporer yang dapat
berbicara satu sama lain. Saluran-saluran siaran yang cukup luas memungkinkan
untuk mengirim program-program pendidikan ke pesawat televise.
4.
Pendidikan
Jarak Jauh dengan Bantuan Kompouter (Computer-Assisted Distance Education
(CADE))
Dalam
CADE pekerjaan instruktur secara meluas diambil alih oleh computer. Program
computer menganalisis jawaban-jawaban peserta didik untuk mendesain
pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dengan teliti. Komentar-komentar pribadi
berupa surat kepada siswa dicetak dengan computer.
5.
Satelit
Penggunaan
satelit dialkukan melalui papan tulis computer serta dilihat dan didengarkan
oleh peserta di tempat-tempat lain di wilayah lainnya. Selanjutnya Tanya jawab
dilangsungkan antara pemberi kuliah dengan peserta.
6.
Media
Massa: Radio dan Televisi Pendidikan
Kontribusi
terbesar dari siaran pendidikan adalah pendekatan visual dan oral dan
penekanannya pada belajar daripada mengajar baik pada kelompok pelajar maupun
pengajar.
7.
Internet
Dalam pembelajaran jarak
jauh belajar e- dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik
misalnya melalui bahan pendukung belajar berbasis internet, tutorial online,
kuliah online, serta akses mahasiswa terhadap nilai ujian secara online yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Pemecahan Masalah
Untuk menjawab permasalahan
yang telah diuraikan di atas, berikut ini beberapa pemecahan masalah yang dapat
dilakukan
1.
Mengadakan
pemerataan pendidikan ke berbagai tempat, bahkan ke tempat terpencil atau pedalaman
sekalipun.
2.
Memperluas bandwith dan
ketersediaan akses internet untuk memperlancar koneksi sehingga tidak ada
informasi yang terganggu maupun terputus denganmengadakan kerjasama dengan
pihak-pihak terkait
3.
Meluruskan paradigma bahwa
lulusan dari program ini, tidak terjamin kwalitasnya dengan cara mempromosikan
program ini sebaik dan semenarik mungkin, karena lulusan ini tidak kalah saing
dengan studi secara regular atau normal.
4.
Melakukan terobosan baru
dan kreatif dalam penyampaian materi sehingga tidak menjenuhkan.
B. Kesimpulan
Teknologi informasi & telekomunikasi
akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi
dunia pendidikan. Dengan demikian, peserta didik dapat mengambil mata kuliah di
manapun di dunia tanpa terbatas oleh institusi dan negara, siswa dapat mudah
berguru pada pakar dan ahli di bidang yang diminati. Untuk setiap pembelajaran
dapat dengan mudah memperoleh materi dari berbagai sumber, cara penyampain
materi yang beragam dengan audio visual yang beberapa terkoneksi langsung ke
internet memperkaya peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Belawati, Tian. Prinsip-prinsip
Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas
Terbuka. 2000.
Suparman, Atwi &
zuhairi Aminudin. Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2009.
Warsita, Bambang.
Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
file.upi.edu/…TIK/PJJ_TIKPembelajaran_Jarak_Jauh_Berbasis_Online_dan_WEB.pdf
(Diakses tanggal 16 januari 2015)
http://blog.politeknik
telkom.ac.id/30212033/2012/06/20/peranan-tik-dalam-bidang-bisnis-pendidikan-kesehatan-dan-pemerintahan/
Diakses tanggal16 januari 2015)
www.slideshare.net/khamadiyah/makalah-pemanfaatan-tik-melalui-pembelajaran-jarak-jauh-khamdiyah-11746339 (Diakses tanggal16 januari 2015)
No comments:
Post a Comment