Sport science adalah penerapan prinsip-prinsip science (ilmu pengetahuan) di lapangan yang membantu memaksimalkan potensi dan kemampuan atlet untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga.
Secara umum terdapat 3 bidang dalam sport science yaitu: fisiologi, psikologi, dan biomekanika.
1. Fisiologi dalam sport science mempelajari bagaimana tubuh dalam merespon dan beradaptasi dengan latihan yang dijalani.
Fisiologi dapat membantu atlet untuk:
a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya melalui uji kebugaran;
b. Menilai apakah pelatihan telah berhasil; dan
c. Merancang dan mengembangkan teknik-teknik pelatihan untuk mengoptimalkan adaptasi.
2. Psikologi yaitu mempelajari keterampilan mental (mental skill) atlet untuk mengetahui bagaimana motivasi, konsentrasi, keyakinan dirinya, dan emosinya dalam menghadapi latihan dan pertandingan yang dapat memengaruhi perilaku atlet dalam olahraga.
3.Biomekanika yaitu berkaitan dengan analisa mengenai efektifitas gerak tubuh. Biomekanika menjelaskan bagaimana tubuh harus beradaptasi dengan gerakan gerakan yang efektif dan efisien agar mampu melakukan setiap gerakan maksimal dengan energi minimal.
Biomekanika dapat membantu atlet untuk:
a. Mengidentifikasi teknik-teknik yang baik dan benar.
b. Menentukan cara latihan yang paling tepat dan aman sesuai dengan karakter dan kebutuhan dari setiap atlet sehingga mengurangi resiko cedera;
c. Menganalisa ketepatan fungsi dari peralatan olahraga seperti sepatu, raket, dan permukaan lapangan sehingga dapat membantu dalam upaya pencapaian prestasi maksimal.
Jadi pada intinya Sport science merupakan aplikasi ilmiah dengan prinsip pengetahuan untuk membantu atlet dalam meningkatkan performanya di lapangan.
PENDIDIKAN ILMU OLAHRAGA
Mengapa Atlet harus sekolah? 1. supaya ada keseimbangan antara perkembangan kognitif,afektif dan psikomotor 2. untuk membantu proses latihan di lapangan, karena umumnya atlet yang memiliki pengetahuan luas akan lebih mudah menyerap, mengerti dan melaksanakan semua program yang diberikan oleh pelatih 3. untuk masa depan setelah tidak aktif menjadi Atlet lagi 4. sbg proses pembentukan sikap dan sifat yang positif untuk menghadapi lingkungan dalam hidup bermasyarakat
Tuesday, March 22, 2016
Tuesday, February 17, 2015
CONTOH JUDUL PENELITIAN BERBASIS TIK
1.
Pengaruh
model pembelajaran kooperatif berbantuan video tutorial terhadap hasil belajar
lompat jangkit
2.
Pengaruh
model pembelajaran kontekstual berantuan CD-Interaktif terhadap keterampilan
lari 100M gawang
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
DALAM PENDIDIKAN
A.
Pergeseran Paradigma Pendidikan
Pendidikan bukan hanya sebatas pemahaman singkat terhadap
sesuatu, tetapi lebih merupakan proses penguasaan ilmu pengetahuan yang fungsional
berdasarkan kerangka berfikir ilmiah.
Ø
Pergeseran Paradigma pendidikan
ditandai dengan:
o Perubahan
Standarisasi Kompetensi Lulusan (SKL)
o Perubahan
Kurikulum
o Perubahan
Pendekatan pembelajaran dari TCL ke SCL
o Perubahan
Strategi Pembelajaran
Ciri2 pembelajaran SCL:
n
Guru/ Dosen dan peserta didik secara aktif bersama sama membangun
pengetahuan
n Guru/Dosen
lebih berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik
belajar dari pada pemberi
informasi
n Belajar bukan hanya penguasaan materi
per-kuliahan tetapi juga diarahkan pada pengem-bangan karakter mahasiswa agar menjadi pebelajar sepanjang hayat
n Belajar
dan evaluasi dilakukan secara berta-hap dan terintegrasi (PENDEKATAN PROSES)
n Belajar
merupakan proses pengembangan
pengetahuan. Jawaban salah terhadap suatu pertanyaan dianggap bagian dari
belajar
n Proses
belajar lebih kolaboratif & kooperatif
n Belajar dapat dilakukan dimana & kapanpun
n Belajar
diarahkan pada pencapaian kompe-tensi mahasiswa melalui proses, penemuan dan pemecahan masalah
n Belajar
diarahkan pada pembelajaran ber-basis
aneka sumber belajar
n Proses
pembelajaran cenderung mengguna-kan pendekatan interdisiplin
n
Proses pembelajaran difasilitasi
mengguna-kan multimedia / TIK.
Peran Guru /Dosen yaitu :
n Merumuskan tujuan/kompetensi
pembelajaran
n Menyediakan dan memberikan
pengalaman belajar sesuai
dengan tuntutan kompetensi
n Menciptakan pembelajaran yang kondusif
dan menyenangkan
n Mengecek perkembangan belajar peserta
didik secara pribadi
n Mendorong pesert berfikir kritis,
kreatif dan kemampuan memecahkan masalah
n Menjelaskan tentang norma, aturan,
standar, sistem nilai, dan etika yang
berkaitan dengan mata pelajaran/kuliah.
v
strategi pembelajaran
1.
Sistem Pembelajaran lebih Menyenangkan
Ø
sebab
belajar adalah:
q Bukan sesuatu yang menakutkan
q Pengalaman dan Petualangan yang unik
q Bagian dari bersenang-senang
q Menciptangan pengalaman yang baru
q Impianku
2.
Sistem Pembelajaran lebih bermakna
Ø
perbuatan
belajar harus:
q Menjawab kebutuhan sehari-hari
q Berguna untuk bayak hal (pekerjaan, sekolah,
karir, dll)
q Menciptakan perubahan terus menerus
Menjanjikan masa depan yang lebih
baik
3.
Strategi Pembelajaran Memberdayakan
Sumber
Ø
antara
lain:
q Menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar
q Belajar berbasis teknologi informasi (IT)
q Pemberdayaan Nara sumber Menggunakan Multi
media, dll.
4.
Strategi Pembelajaran Berorientasi pada
IT
q Memberdyakan kemajuan teknologi
q Menggunakan IT sebagai solusi untuk kebutuhan
informasi
q Menjawab perubahan yang bergulir sangat cepat
q
Menjadikan
masa depan lebih baik
v
Empat prinsip dari pergeseran paradigma
pembelajaran:
1.
Keberhasilan institusi dinilai
berdasarkan mutu belajar peserta didik
2.
Belajar menjadi tanggungjawab bersama
3.
Institusi harus menjadi pebelajar,
sehingga dari waktu ke waktu yang dihasilkan adalah belajar
4.
Lingkungan belajar harus diciptakan
agar terjadi proses penemuan dan pembangunan pengetahuan daripada
sekedar transfer ilmu pengetahuan.
PENDIDIKAN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pembelajaran
berbasis TIK adalah Suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang
mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sumber belajar dan sebagai medium penyampaian pesan dalam pembelajaran.
v
Pendekatan TIK dalam Pendidikan
q dimulai dari masuknya media dalam pembelajaran
q berkembangnya teknologi AVA
q masuknya teknologi komputer dalam pendidikan memicu
lahirnya ragam pendidikan berbasis tik
v
Ragam pendidikan berbasis TIK
q Distance Education
q Dual Mode
Education
q Virtual
Education
q Virtual
University ,Virtual School ,
Dll.
1. Model Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Menimbulkan dan mempertahankan
perhatian siswa.
b.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c.
Mengingatkan kembali prinsip/konsep
yang telah dipelajari
d.
Menyampaikan materi.
e.
Memberikan bimbingan belajar.
f.
Memperoleh unjuk kerja siswa
g.
Memberikan umpan balik.
h.
Mengukur hasil belajar.
i.
Memperkuat retensi dan transfer
belajar.
2. Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Persiapan: Mencakup Analisis Kurikulum,
analisis kebutuhan maupun desain
b.
Pembelajaran: Metode yang digunakan
secara umum adalah klasikal, kelompok, dan individual
c.
Evaluasi: Evaluasi diperlukan untuk
mengetahui apakah strategi yang digunakan cocok atau tidak
STANDARISASI MULTIMEDIA
1. Karakteristik Multimedia Pembelajaran
·
Mempermudah penerimaan pesan
·
Mengefektifkan pencapaian tujuan
·
Mempersingkat waktu pembelajaran
·
Memberi kesenangan dalam belajar
2. Prinsip Pengembangan Multimedia
Pembelajaran
·
Ketercapaian tujuan pembelajaran
·
Kesesuaian dengan karakteristik sasaran
·
Ketepatan dengan jenis materi pelajaran
·
Kesesuaian dengan latar (setting)
·
Memberi “kesenangan” dalam belajar
PENGEMBANGAN ALAT BANTU PENGAJARAN BERBASIS TIK
1. Kriteria Media Pembelajaran
a.
Kesederhanaan
Ø
Satu slide untuk satu konsep
Ø
Rumus 6 x 6 untuk tulisan
Ø
Huruf yang mudah dibaca
Ø
Visual untuk pesan yang kompleks
b.
Keutuhan
Ø
Keutuhan lebih berarti dari
bagian-bagian
Ø
Keutuhan adalah keharmonisan
dalam kesatuan pesan
c.
Keseimbangan
Ø
Keserasian tata letak desain pesan pada
bidang slide atau transparansi
d.
Ketegasan
Ø
Teknik memberi penekanan pada
bagian tertentu
·
Warna
·
Garis Bawah
·
Perbesaran
·
Arsir
KARAKTERISTIK SISWA
Ø Usia
Adalah anak yang berada pada rentang usia 0 tahun
sampai 18 tahun.
Ø Pendidikan
Adalah anak yang berada pada jenjang pendidikan
KelompokBermain sampai dengan kelas 3 SLTA.
Ø Tujuan Pendidikan
Menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki anak,
sesuai dengan usia dan perkembangan struktur kognitif yang telah
dimiliki.
Ø Pendekatan Pembelajaran
1. Berorientasi pada Multiple Intelegences
2. Menggunakan praktek pengajaran yang sesuai dengan usia perkembangan siswa
3. Menggunakan materi yang sesuai dengan budaya siswa setempat
4. Mendukung proses belajar yang datang dari inisiatif siswa
MODEL TEACHING KECERDASAN JAMAK MENURUT HOWARD
GARDNER (1983) :
1. Linguistik
2. Matematis logis
3. Spasial
4. Kinestetik-Jasmani
5. Musikal
6. Interpersonal
7. Intrapersonal
8. Naturalis
9. Eksistensial
MODEL TEACHING AIDS ( USIA PERKEMBANGAN ANAK )
1. Atur ruang kelas agar mendukung proses belajar.
2. Sediakan materi dan bahan yang mudah didapat.
3. Berikan kesempatan pada anak berpindah tempat.
4. Sediakan materi dan ruang untuk aktivitas praktik.
5. Atur pusat belajar agar anak dapat main bersama.
6. Dukung proses belajar bersama.
7. Siapkan instruksi yang berbeda untuk setiap anak.
8. Sertakan aktivitas proyek.
9. Berikan kesempatan untuk ikut aktivitas proyek lain.
MODEL TEACHING AIDS ( MATERI SESUAI BUDAYA ANAK )
1. Anak mengeksplorasi lingkungan belajarnya.
2. Belajar dengan menggunakan benda sekitar.
3. Menggunakan media permainan tradisional.
4. Belajar dengan kebersahajaan.
MODEL TEACHING AIDS ( BELAJAR ATAS INISIATIF ANAK )
1. Ketertarikan akan sesuatu awal belajar anak.
2. Belajar tidak harus selalu berlangsung formal.
3. Memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai dengan minat dan
ketertarikannya.
4. Belajar dengan kebebasan yang terkontrol.
MODEL TEACHING AIDS ( PERMAINAN ADALAH DASAR
PEMBELAJARAN)
1. Apapun yang disentuh anak dapat dijadikan momentum awal belajar anak.
2. Permainan yang berkualitas yang mampu memicu emosi dan mengaktifkan semua
motorik anak.
3. Permainan harus bebas resiko.
MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AIDS
1. Guru harus kreatif.
2. Pembelajaran harus menyenangkan.
3. Belajar bagian dari bermain.
4. Mengoptimalkan “teaching aids” by utilization dan by design.
5. Dirancang dengan baik, namun bersifat fleksibel.
DISTANCE EDUCATION
1. Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Pengertian
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menurut Miarso (2004:34) adalah pendidikan terbuka
dengan program belajar yang terstruktur realtif ketat dan pola pembelajaran yang
berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan atau guru dengan peserta didik.
Pembelajaran jarak jauh merupakan bentuk belajar mandiri yang terorganisasi
secara sistematik, dimana bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar,
keyakinan, dan supervise terhadap keberhaislan siswa diselenggarakan
oleh satu tim pengajar yang masing-masing mempunyai tanggungjawab tertentu. Hal
ini memungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media yang
menjangkau jarak jauh (Dohmein dalam Suparman dan Zuhairi, 2009: 8).
DISTANCE EDUCATION
ONLINE
Tahapan dalam
pembelajaran berbasis TIK yaitu Computer Based Learning, Online Learning, E
Learning dan Distance Learning. Computer Based Learning merupakan offline,
sedangkan Online Learning, E Learning dan Distance Learning merupakan kesatuan
sistem yang terintegrasi dari online.
1.
Online Leraning
Web Based Learning lebih
memanfaatan internet sebagai sumber belajar / informasi. Implikasi pemanfaatan
Web Based Learning adalah perbaikan infrastruktur lembaga pengguna
(Sarana-prasarana dan SDM) dan Sosialisasi dan pembimbingan yang intensif ke
semua siswa.
2.
E Learning
Technology Based
Leraning lebih memanfaatkan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran (by
design). Implikasi penggunaan E Learning pengembangan sistem pembelajaran ke E
Learning, tersedianya sistem jaringan yang memadai, peningkatan kualifikasi
Sumber Daya Manusia.
3.
Distance Education
Integrated System
memanfaatkan teknologi elektronik dan jaringan sebagai sistem pembelajaran (by
design). Penerapannya pendidikan jarak jauh seperti SMP terbuka dan Universitas
terbuka.
Kendala penggunaan
teknologi dalam pendidikan jarak jauh yaitu sebagai berikut :
1.
Kesulitan dalam Pengembangan Program
2.
Infrastruktur yang belum memadai
3.
SDM yang terbatas (pengelola)
4.
Gagap Teknologi (peserta)
5.
Kultur belajar yang sulit berubah
6.
Luasnya wilayah jangkauan dan belum
meratanya kualitas penerimaan pesan.
Kelebihan penggunaan TIK
dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik
2.
Program dapat di-update secara cepat
3.
Interaksi dapat bersifat real time
4.
Mengakomodasi seluruh proses belajar
5.
Dapat diakses dari lokasi mana saja
6.
Materi dirancang secara multimedia
7.
Peserta belajar terhubung keseluruh
perputakaan dunia.
Kelemahan penggunaan TIK
dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Buruknya perencanaan penggunaan
sehingga tidak sesuai kebutuhan
2.
Pengguna tidak mengenal secara baik
sistem yang digunakan
3.
Permasalahan bendwidth yang kecil.
Hasil penelitian
penggunaan TIK dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1.
Kualitas siswa jauh lebih baik
dibanding kelas kovensional
2.
Siswa antusias mengikuti dan menyelesai
kan keseluruhan proses
3.
Adanya tingkat kepuasan pada siswa
4.
Siswa dpt menyelesaikan seluruh fungsi
sistem dengan baik.
2. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Dalam sistem PJJ peserta didik dituntut untuk belajar secara
mandiri. Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ berdampak pada pemanfaatan
TIK artinya media dapat digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajar. Media teknologi tersebut dapat berupa :
a. Media cetak
b. Radio
c. Televisi
d. Komputer
e. Masyarakat awam
f. Orang tua atau media lain yang
dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran
Beberapa
peran teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memfasilitasi pembelajaran
jarak jauh adalah:
a. Asynchronous discussion
b.
Instructor control of online conference and rolesc
c.
Questions and answer communication protocol
d.
Anonymity and pen name signaturese
e. Membership status lists
f.
Voting
g. Special purpose scaling
methodsh
h. Information overload
Subscribe to:
Posts (Atom)